Desa Sepang

Peran posyandu di tengah masyarakat sangatlah besar. Meski identik dengan bayi dan balita, kegiatan posyandu dan manfaatnya ternyata tidak hanya sebatas itu. Banyak program posyandu yang juga diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.

Besarnya ancaman tertular virus Covid-19 dibarengi dengan kebijakan dari pemerintah untuk membatasi aktivitas di luar rumah, menjaga jarak, bekerja dari rumah, memakai masker, dan protokol kesehatan (prokes) lainnya membuat banyak posyandu menghentikan sementara aktivitasnya. Padahal peran posyandu ini sangat diperlukan untuk menekan atau mencegah kejadian stunting. Begitu juga halnya dengan posyadu yang ada di Desa Sepang yang sempat menunda pelayan posyadu belakangan ini.

Perkembangan penyebaran virus Covid-19 yang sudah melandai serta dengan dibarengi dengan kebijakan dari pemerintah telah memberikan kelonggaran dalam melakukan aktivitas di luar rumah, membuat posyandu yang ada di Desa Sepang kembali dapat melakukan program rutin bulanannya.

Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas Posyandu Bhineka 12 Tunggal  Jaya yang ada di Banjar Dinas Kembang Rijasa yang telah berjalan seperti biasa dalam memberikan pelayan bulanan berupa program kesehatan ibu hamil, program kesehatan anak, keluarga berencana, imunisasi dan pemantuan status gizi yang dilakukan pada hari Sabtu 10 Oktober 2021 lalu.

Selanjutnya disusul oleh Posyandu Kembang Sari Banjar Dinas Belulang yang melakukan kegiatan posyandu pada hari Senin, 11 Oktober 2021. Pada kegiatan posyandu tersebut, Ibu PKK Banjar Dinas Belulang juga melaksanakan pengumpulan sampah plastik yang dibawa dari rumah. Sampah – sampah tersebut nantinya akan dikelola oleh Bank Sampah Sami Asih.

Sementara itu, 4 dari 7 posyandu di Desa Sepang yang belum melaksanakan kegiatan rutin bulanan akan menyusul untuk melaksanakan kegiatan posyandu pada bulan Oktober ini.

Di masa pandemi, para Kader Posyandu diharapkan mampu memberikan penyegaran materi dengan memperhatikan protokol kesehatan untuk membantu  mengedukasi masyarakat sehingga dapat menekan penyebaran virus Covid-19, serta dapat menyeimbangkan kebutuhan penanganan Covid-19 dan tetap memastikan kelangsungkan pelayanan kesehatan esensial pada balita tetap berjalan