Desa Sepang

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yang dilaksanakan di Desa Sepang (Yeh Liang) tengah dalam proses pengerjaan dengan Tim yang telah dibentuk melalui Kelompok Kerja Masyarakat (KKM), Satuan Pelaksana (Satlak) dan didampingi Fasilitator PAMSIMAS. Sejalan dengan itu, Monitoring dan Evaluasi (MONEV) pun dilaksanakan dari Tim Bersama  yang terdiri dari BPPW Provinsi Bali, PAMSIMAS Provinsi Bali, PAMSIMAS Kabupaten Buleleng dan Dinas PUTR Kabupaten Buleleng yang bertempat di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Perbekel Sepang, Rabu (02/06).

Koordinator KKM PAMSIMAS Yeh Liang, Gede Bumi Krisna Sista Dilaga menyampaikan sejauh mana progres pengerjaan dari proyek PAMSIMAS Yeh Liang dan menyampaikan kendala yang telah dihadapi dilapangan dalam proses pengerjaannya. PAMSIMAS Yeh Liang yang ditargetkan dapat mengakomodir sekitar 36 rumah sudah berjalan pengerjaannya 80%.

Perbekel Sepang, I Putu Agung Mahardika dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasih atas kerja keras kepada Kelompok Kerja Masyarakat (KKM), Satuan Pelaksana (Satlak) dan Pendamping Fasilitator PAMSIMAS dalam mengerjakan proyek PAMSIMAS. Perbekel meminta kepada Tim Bersama yang melakukan monitoring dan evaluasi dapat memberikan masukan terkait pelaksanaan PAMSIMAS Yeh Liang di Desa Sepang baik secara administrasi dan teknis dilapangan.

Perlu diketahui bahwa pembangunan sarana air minum tingkat desa program PAMSIMAS hibah insentif (HID) TA 2021 untuk desa sepang  anggarannya adalah bersumber dari APBN sebasar Rp.245.000.000,00 Dana Masyarakat (In Cash) sebesar Rp.12.500.000,00 dan Swadaya Masyarakat (In Kind) sebesar 82.700.000, sehingga total anggarannya adalah Rp.340.200.000,00 dengan target waktu pengerjaan 120 hari.

Setelah melakukan makan siang bersama, semua rombongan melakukan peninjauan langsung ke proyek PAMSIMAS Desa Sepang dengan menempuh waktu perjalanan kurang lebih 25 menit dari jalan utama. Dimulai dari peninjauan bak reservoar yang berfungsi untuk menyeimbangkan antara debit produksi dan debit pemakaian air hingga dilanjutkan peninjauan oleh rombongan ke tempat sumber pengambilan mata air. Disumber pengambilan mata air Yeh Liang sudah dibuatkan bak atau bangunan penangkap mata air (bak broncaptering) yang fungsi menangkap serta mengumpulkan air yang keluar dari mata air. Sumber pengambilan mata air untuk proyek PAMSIMAS Yeh Liang sudah jauh dari permukiman warga sehingga diharapkan tidak ada pencemaran dari sumber mata air tersebut.

Secara keseluruhan proyek pengerjaan program PAMSIMAS Yeh Liang sudah berjalan sesuai dengan perencanaan. Kendala yang dihadapi dilapangan dapat dikoordinasikan bersama oleh Kelompok Kerja Masyarakat (KKM), Satuan Pelaksana (Satlak) serta Pendamping Fasilitator PAMSIMAS untuk mencari jalan terbaik.