Desa Sepang

Untuk kedua kalinya pada awal tahun 2021 bencana alam terjadi di Desa Sepang. Setelah sebelumnya bencana tanah longsor pada pertengahan bulan Januari lalu, hujan deras dan angin kencang kembali terjadi, Minggu (07/02) malam. Akibatnya, tanah longsor dan pohon tumbang serta terhempasnya beberapa atap rumah warga tidak terelakan.

Berita Terkait:

Hujan Lebat yang Mengguyur Desa Sepang Akibatkan Longsor di Beberapa Titik

Tindak Lanjut Bencana Longsor di Desa Sepang, Perbekel Mohonkan Bantuan Dinas Terkait

Laporan bencana alam ini telah dilayangkan pihak Perbekel Sepang kepada dinas-dinas terkait, Selasa (09/02), dengan harapan guna mendapatkan bantuan lebih lanjut. Adapun laporan sekaligus permohonan bantuan tersebut dikirimkan kepada Bupati Buleleng cq. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng dengan tembusan kepada Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) Kabupaten Buleleng, Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buleleng, dan Camat Busungbiu.

Perbekel Sepang, I Putu Agung Mahardika menuturkan bahwa bencana alam yang terjadi pada Minggu malam, yakni hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur sejak pukul 19.00 sampai dengan 23.00 Wita. Dalam hal ini, langkah awal yang dilakukan yakni memberikan himbauan kepada masyarakat melalui Kelian Banjar Dinas se-Desa Sepang, Perangkat Desa lainnya, BPD, LPM, Ketua Kelompok, dan stakeholder yang ada.

“Dengan isi himbauan bahwa bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan sungai dan pangkung serta di tempat yang tanahnya labil dan sering kena longsor dimohon mengamankan diri dengan keluarga agar tidak terjadi yang tidak kita inginkan,” tutur Perbekel.

Selanjutnya, Perbekel mengungkapkan tindakan yang dilakukan pihaknya pada Senin (08/02) pagi yakni bergotong royong melakukan pembersihan material longsor di beberapa lokasi dan perbaikan rumah warga yang terkena bencana. Gotong royong dilakukan oleh Perangkat Desa, BPD, LPM, Ketua Kelompok, LINMAS, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, serta melibatkan masyarakat setempat. Selain hal itu, masing-masing Kelian Banjar Dinas juga melakukan pendataan terkait jumlah titik bencana alam yang terjadi di wilayahnya untuk kemudian dilaporkan kepada dinas terkait.

Menyikapi bencana yang terjadi di Desanya, Perbekel juga berharap agar gotong royong lanjutan tetap dilakukan baik di rumah-rumah warga maupun di beberapa titik jalan yang masih tertimbun material longsoran. Selain itu, pihaknya juga mengajak agar masyarakat Desa Sepang senantiasa berdoa kepada Tuhan.

“Tindakan selanjutnya kita mohon gotong royong tetap kita hidupkan baik di rumah warga maupun akses jalan untuk melancarkan lalu lintas dan perekonomian. Dengan kejadian ini mari kita tetap berdoa kepada Sang Pencipta bahwa kalau ada kesalahan yang kita perbuat agar dimaafkan yang menjadikan kita lebih mulat sarira serta lebih hati-hati berbuat kedepannya,” pungkas Perbekel.

Sebagai informasi, bencana tanah longsor dan angin kencang yang terjadi di Desa Sepang pada Minggu (07/02) malam mengakibatkan sedikitnya 25 rumah warga terdampak longsoran maupun kerusakan atap bangunan akibat hempasan angin. Selain itu, beberapa titik jalan kabupaten dan jalan pedesaan juga terdampak timbunan material longsor dan tumbangnya pohon serta tiang listrik yang menghambat lalu lintas. Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun kerugian material yang ditimbulkan masih belum dapat diprediksi. Kerusakan rumah warga dan fasilitas umum berupa jalan tergolong sedang hingga berat.