Desa Sepang

Menjelang monitoring PAMSIMAS III di Desa Sepang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buleleng yang diagendakan akan dilaksanakan pada hari Selasa 10 September 2019 pekan depan, Fasilitator Masyarakat Bidang Teknik dan Bidang Pemberdayaan Masyarakat terus melakukan pendampingan di Desa Sepang.

Terbaru, FM Bidang Pemberdayaan Masyarakat/Community Development (FM CD), I.G. P. Habibi Mudi Sucipta, S.Pd. bersama FM Bidang Teknik/Water Supply and Sanitation (FM WSS), Robita Rahmayanti, ST. hadir melakukan pendampingan pada Rabu (04/09) siang. Mereka disambut oleh PLH. Perbekel Sepang, I Gede Sugiartawan didampingi Ketua KKM Tirta Merta Sari, I Putu Adiana serta beberapa anggota KKM dan Satlak Desa Sepang.

Dalam hal ini, FM CD lebih banyak memberikan pendampingan mengenai administrasi keuangan dan pelaporan serta persiapan pencairan BLM T2. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan teknis pekerjaan dijelaskan oleh FM WSS. Ia menyebutkan bahwa progres fisik di Desa Sepang telah mencapai 35,08 % yang merupakan update terbaru setiap hari Selasa.

Selain melakukan pendampingan terpusat di Kantor Perbekel Sepang, pendampingan lapangan juga dilakukan dengan turun langsung ke lokasi pekerjaan di Banjar Dinas Kembangrijasa serta melakukan testimoni pelanggan air bersih di Banjar Dinas Sepang.

Kegiatan testimoni yang juga didampingi oleh Ketua BPD Sepang, I Putu Agus Sastrawan ini bertujuan untuk mengetahui asas manfaat program PAMSIMAS yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Bahwasanya, untuk kegiatan fisik di Banjar Dinas Sepang berupa pembuatan bak sadap telah dilakukan uji coba aliran air, meskipun kegiatan ini belum tuntas 100%.

Salah satu pelanggan air bersih di Desa Sepang, Ketut Purnawirawan mengungkapkan, terdapat perubahan debit air bersih yang cukup signifikan semenjak diujicobanya pemanfaatan bak sadap hasil kegiatan PAMSIMAS ini. Ia menuturkan, bahwa aliran air dirasakan lebih lancar dari sebelumnya.

Sebagai pelayanan publik yang mendasar, berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pelayanan air minum dan sanitasi telah menjadi urusan wajib Pemerintah Daerah. Untuk mendukung kapasitas Pemerintah Daerah dalam menyediakan layanan air minum dan sanitasi yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM), Program PAMSIMAS berperan dalam menyediakan dukungan finansial baik untuk investasi fisik dalam bentuk sarana dan prasarana, maupun investasi non-fisik dalam bentuk manajemen, dukungan teknis, dan pengembangan kapasitas. Program PAMSIMAS dilaksanakan dengan pendekatan berbasis masyarakat melalui keterlibatan masyarakat (perempuan dan laki-laki, kaya dan miskin, dan lain-lain) dan pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat (demand responsive approach) 1 . Kedua pendekatan tersebut dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan prakarsa, inisiatif, dan partisipasi aktif masyarakat dalam memutuskan, merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, mengoperasikan dan memelihara sarana yang telah dibangun, serta melanjutkan kegiatan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat termasuk di lingkungan sekolah. (http://new.pamsimas.org/)