Desa Sepang

Data adalah sumber utama untuk mengambil kebijakan secara strategis, didalam penyusunan program maka akan dibutuhkan data yang valid dan kuat. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kecamatan Busungbiu I Ketut Suastika, S.Sos. dalam acara rapat Sosialisasi dan Pembinaan Pendataan PMKS yang bertempat di Ruang Rapat Kantor Camat Busungbiu, Rabu (10/10).

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan masing-masing desa se-Kecamatan Busungbiu yang membidangi pendataan PMKS tersebut. Desa Sepang sendiri diwakili oleh Operator Desa I Gede Prawira Santosa bersama Kelian Banjar Dinas Kembangrijasa I Made Lakti.

Dalam acara tersebut, Sekretaris Camat bersama Kasi Sosial Kecamatan Busungbiu memaparkan lebih lanjut mengenai pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang mencakup 26 data yang meliputi Anak Balita Terlantar, Anak Terlantar, Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum, Anak Jalanan, Anak Dengan Kedisabilitasan, Anak Yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan Atau Diperlakukan Salah, Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus, Lanjut Usia Terlantar, Penyandang Disabilitas, Tuna Susila, Gelandangan, Pengemis, Pemulung, Kelompok Minoritas (Gay, Waria, Lesbian), Bekas Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan, Orang Dengan HIV/AIDS, Korban Penyalahgunaan Napza, Korban Trafficking, Korban Tindak Kekerasan, Pekerja Migran Bermasalah Sosial, Korban Bencana Alam, Korban Bencana Sosial, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Fakir Miskin, Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis dan Komunitas Adat Terpencil. Data-data tersebut telah memiliki kriteria-kriteria tersendiri yang mana melalui kriteria tersebut dapat didata oleh masing-masing Kelian Banjar Dinas di wilayahnya masing-masing.

Selanjutnya ditekankan bahwa data yang diperoleh harus memenuhi empat akurasi data yang meliputi tepat waktu, relevan dengan kebutuhan, dapat dipercaya kebenarannya (valid dan reliable) dan obyektif/sesuai dengan kenyataan.