Desa Sepang

Yayasan Maha Bhoga Marga menggandeng Universitas Dhyana Pura menggelar webinar dengan topik “Wisata Desa di Masa Pandemi Covid-19” secara daring, Kamis (18/03). Webinar yang dimoderatori oleh Pipit Purwadi dari MBM ini menghadirkan tiga orang narasumber, yakni Ketua LPPM Undhira, Putu Chris Susanto, BA, MBA, M.Ed, Kepala Biro Internasional Undhira, Ni Luh Christine P. Suyasa, BS., M.Par, serta Gede Wirantoyo dari Yayasan Maha Bhoga Marga. Sementara itu, para peserta yang mengikuti webinar tersebut di antaranya, Perbekel, Staf, dan Pengurus Wisata Desa dari berbagai daerah di Bali. Turut hadir mewakili Desa Sepang, Staf Operator, I Gede Prawira Santosa.

Dalam webinar virtual tersebut, narasumber memberikan materi di antaranya mengenai pemberdayaan potensi desa menuju desa wisata. Dalam hal ini, diperlukan integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Lebih khusus mengenai wisata pedesaan, papar narasumber, yang merupakan kegiatan pariwisata di wilayah yang menawarkan keaslian pedesaan, kehidupan sosial, ekonomi, adat istiadat masyarakat setempat, arsitektur bangunan maupun tata ruang desa yang khas. Dengan perjalanan yang berorientasi menikmati suasana kehidupan pedesaan, menghormati serta memperoleh nilai tambah hidup dari budaya dan tradisi masyarakat setempat serta lingkungan alam, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Berbagai potensi daya tarik wisata yang ada di pedesaan, di antaranya potensi alam, budaya, dan karya kreatif dapat dikembangkan dengan dukungan masyarakat yang antusias dan memiliki komitmen mendukung pengembangan desa wisata. Komponen-komponen lainnya yang juga sangat diperlukan, yakni fasilitas pariwisata sebagai unsur pendukung, sarana prasarana, organisasi pengelolaan, dan sumber daya manusia. Konsep sadar wisata yang merupakan suatu konsep yang menggambarkan partisipasi dan dukungan masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu destinasi atau wilayah juga merupakan hal yang sangat penting.

Lebih lanjut dalam paparan narasumber, pada masa pandemi Covid-19, konsep wisata CHSE (Cleanlines, Healty, Safety, Environmental Sustainability) perlu diperhatikan. Kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan demi meningkatkan keyakinan para pihak serta reputasi usaha dan destinasi pariwisata perlu dijadikan acuan pada masa pandemi Covid-19.

Selain hal itu, media yang dimiliki oleh desa, baik website desa maupun media sosial desa perlu dikembangkan dalam hal promosi potensi wisata atau tempat wisata yang ada di desa. Kreatifitas promosi diperlukan guna mengenalkan destinasi wisata yang ada di desa agar lebih dikenal masyarakat secara luas.