Prosa : Tentang Alam dan Percumbuan yang Menyisakan Kenang

Operator: I Gede Prawira Santosa 20 Mei 2019 10:56:57 WITA

Rasanya baru kemarin aku menyusurinya dengan langkah kecil kaki mungil yang sedari awal berlumuran lumpur. Menebar lalu peristiwa diantara percumbuan alami aku menyaksikan sebongkah kisah masa kecil, yang entah darimana mulai aku ceritakan sebab semua hanya tinggal kenang yang mengusik kerinduan.

Burung-burung bercengkrama, menyanyi diiringi alunan kentongan para petani di petakan sawah. Suaranya riuh namun tetap terasa damai untuk dinikmati. Melengking indah. Lalu aku dengan riangnya bermain petak umpet diantara padi-padi yang mulai menguning. Menghiasi sepanjang pandangan, hingga lupa bagaimana beranjak pergi ketika mentari telah sembunyi menanti malam yang siap menggantikan.

Malam tiba menyisakan kecemasan dari sisa-sisa kegundahan menyambut hari esok. Mata sulit terpejam. Nurani menggebu penuh tanya. Masihkah ada kisah yang sama ketika aku mulai terbangun?

Dan benar saja, pagi membangunkanku dari sebongkah harap untuk bisa terus bercumbu dengan alam disekitarku. Nada jerit menggema. Teman-temanku memanggil dengan nada lirih yang menyayat, lalu menceritakan tentang beberapa yang masih tersisa. Katak, keong, belut, bahkan belalang katanya telah mengadu menjerit kepadanya. Tak ada lagi lumpur dan batang padi tempatnya bernaung, rumah yang bukan miliknya, tapi mereka bebas berkelana diantaranya.

Semua hilang dalam semalam, beton mengganti, gedung-gedung mempersempit laju geraknya. Kemudian hilang arah, entah dimana ia bersembunyi. Mungkin dibalik tirai, atau dibelakang peraduanmu.

Entahlah, aku berdiri dibawah langit ditempat yang sama dalam nuansa berbeda. Kicauan burung, alunan kentongan dan suara-suara jangkrik serta belalang tersapu rata tergantikan bising kuda besi. Semilir angin dilibas polusi karbonmonoksida menyumbat hidung. Udara mendadak panas, Efek Rumah Kaca menghantui. Bergelora diantara percumbuan kita yang hanya menyisakan kenang.

 

*) I Gede Prawira Santosa

Komentar atas Prosa : Tentang Alam dan Percumbuan yang Menyisakan Kenang

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

Facebook

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Facebook Resmi Pemdes Sepang

Mohon Bantu Kami, Like This !!!

×

Lokasi Sepang

tampilkan dalam peta lebih besar