Perbekel Sepang Tanggapi Isu Krisis Air Bersih di Desa Sepang

Operator: I Gede Prawira Santosa 22 Oktober 2018 13:56:14 WITA

Musim kemarau tahun ini nampaknya memberikan sinyal tersendiri terhadap ketersediaan air bersih di Desa Sepang. Dilansir dari www.balipost.com edisi Sabtu, 20 Oktober 2018 memberitakan bahwa 7 dari 9 Kecamatan di Buleleng rawan krisis air bersih, data dimaksud bersumber dari data yang dikumpulkan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng. Dari 7 Kecamatan tersebut, Kecamatan Busungbiu merupakan salah satunya. Adapun beberapa desa di Kecamatan Busungbiu yang rawan krisis air bersih diantaranya Desa Sepang, Sepang Kelod, Tista dan Desa Pucaksari.

Menanggapi berita tersebut, Perbekel Sepang I Putu Agung Mahardika saat dikonfirmasi Senin (22/10) siang menyebutkan bahwa keadaan cuaca memang cukup berpengaruh terhadap situasi tersebut. Akan tetapi Perbekel menggarisbawahi bahwa untuk saat ini keberadaan air bersih di Desa Sepang belum mengalami krisis. Namun jika kondisi musim kemarau ini berkepanjangan, Perbekel tidak menampik akan terjadinya krisis air bersih dimaksud.

“Kalau musim kemarau berkepanjangan sampai tiga bulan kedepan bisa saja Desa Sepang krisis air terutama Kerobokan dan Dayang”, hal itu diungkapkan Perbekel usai berkoordinasi dengan empat Kelian Banjar Dinas di wilayahnya.

Selanjutnya ungkap Perbekel, pihaknya menyadari bahwa keterbatasan Sumber Daya Manusia di dalam pengelolaan SDA memang perlu ditingkatkan. Selain itu keberadaan hutan menjadi sorotan tersendiri sebagai asal-muasal sumber air itu sendiri. “Dengan adanya Kelompok Tani Hutan Binaan kita kembalikan fungsi hutan secara bertahap asalkan kita komitmen sesuai program untuk kepentingan kita dan anak cucu kedepan dengan membangun SDM yang sayang pada desa tempat kita lahir”, paparnya.

Selain itu, pihaknya menaruh harapan yang besar terhadap kerjasama dengan Pamsimas serta stakeholder yang ada guna bisa menanggulangi permasalahan air bersih yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat tersebut.

 

Artikel Terkait :

Tanaman Kopi “Menjerit”: “Daunku Layu dan Rontok”

Secarik Ungkapan Keberadaan Sawah di Desa Sepang yang Semakin “Mengerucut”

Kemarau Berkepanjangan, Begini Kondisi Sungai di Desa Sepang

Komentar atas Perbekel Sepang Tanggapi Isu Krisis Air Bersih di Desa Sepang

Ketut Adi Oka 23 Oktober 2018 08:07:42 WITA
teknologi pertanian juga berpengaruh, dulu waktu masih jaman kopi lokal ada banyak pohon pohon kayu liar yang ada dikebun kita. tapi sekarang kita harus memaksimalkan hasil dengan beralih ke kebun masa kini yang hanya menggunakan peneduh musiman saja.

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

Facebook

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Facebook Resmi Pemdes Sepang

Mohon Bantu Kami, Like This !!!

×

Lokasi Sepang

tampilkan dalam peta lebih besar