Desa Sepang

SD N 5 Sepang adalah salah satu Sekolah Dasar yang berada di wilayah Desa Sepang, tepatnya di Banjar Dinas Kembangrijasa. Sekolah negeri dengan jumlah siswa yang hanya 46 anak itu memang tergolong terpencil. Tempat yang jauh dari pusat desa serta akses yang sulit menjadi salah satu alasan mengapa sekolah ini disebut terpencil. Belum lagi dengan keadaan infrastruktur bangunan yang jauh dari kata cukup, sarana-prasarana kegiatan belajar mengajar yang minim, tanpa pagar pembatas, dan lapangan tanah yang berumput liar merupakan salah satu potret sekolah ini. Bangunan puluhan tahun itu dibagi menjadi dua, satu bangunan terdiri dari tiga ruang kelas, satu ruang guru, satu gudang dan dua WC, sedangkan bangunan yang satunya terdiri dari tiga ruang kelas.

Namun setelah sekian tahun tidak tersentuh bantuan, pada tahun ini nampaknya warga sekolah dapat sedikit bernafas lega. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2018 telah mengucurkan dana sebesar Rp 259.999.650 yang dialokasikan untuk kegiatan rehab ruang kelas. Adapun ruang yang dimaksud adalah untuk bangunan yang berada di teras atas dengan rincian tiga ruang kelas, satu ruang guru, satu gudang dan dua WC. Sementara itu rehab dimaksud adalah perehaban penuh bagian atas meliputi penggantian seluruh kayu menjadi plat baja, penggantian atap bangunan serta rehab jendela dan pintu.

Kepala SD N 5 Sepang yang sekaligus sebagai Penanggungjawab Panitia Rehab Sekolah I Putu Suparma S.Pd. didampingi Penanggungjawab Teknis I Putu Pusma Arimbawa ditemui sore tadi membenarkan hal tersebut. Selanjutnya menurut Kepsek, pihaknya sangat berterimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng dan jajarannya meliputi Dinas Pendidikan dan pihak lain yang telah memberikan bantuan kepada sekolah ini. Disamping itu, sekolah juga mengucapkan terimakasih kepada Komunitas 1000 Guru yang telah berkunjung sekitar tiga bulan yang lalu, “Kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak, kepada Pemerintah Kabupaten, Dinas Pendidikan dan Komunitas 1000 Guru. Mungkin sewaktu berkunjung kesini sekitar tiga bulan lalu mereka mengupload keadaan sekolah kami ke media sosial. Intinya terimakasih kepada semuanya. Harapan kami agar kedepannya lebih diperhatikan lagi, mungkin perehaban bangunan yang ada di teras bawah itu” sambungnya.

Perehaban ruang kelas ini telah dimulai pada 6 Juni lalu, rencananya akan memakan waktu selama empat bulan dan direncanakan selesai pada 6 Oktober mendatang. Ditanya soal penempatan siswa selama proses pembangunan, Kepsek menjelaskan akan menyekat sementara ruangan kelas yang ada di bangunan bagian teras bawah termasuk teras samping.

Sementara itu soal kendala, ia menyebutkan terkendala di pengangkutan bahan material. Sebab bahan akan melalui dua kali lansir agar sampai ke lokasi, hal tersebut dikarenakan kondisi jalan yang belum memadai.